Selasa, 12 Juni 2012

Sejarah Universitas Kanjuruhan Malang " Merupakan Merger Antara IKIP PGRI Malang Dengan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) "

UNIKAMA atau yang bisa disebut juga Universitas Kanjuruhan Malang adalah pengembangan merger antara IKIP PGRI Malang dengan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Universitas Kanjuruhan Malang yang bernaung di bawah bendera Yayasan Pembina Lembaga Perguruan Tinggi PGRI. Seiring berjalannya waktu Yayasan ini kemudian berganti menjadi Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi PGRI (PPLP PT PGRI). Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdirinya Universitas Kanjuruhan Malang merupakan proses pengembangan perguruan tinggi PGRI dengan SK Mendiknas nomer 106/D/0/2001.
 
Banyak hal yang telah terjadi sebelum akhirnya UNIKAN menjadi sebuah universitas, perjalanan panjang telah mewarnai perguruan tinggi ini. Pasang surut penyelenggaraan telah dialami dengan berbagai tantangan dan halangan, tetapi dengan dilandasi moto Brilliant, Bright, future membuat perkembangannya semakin mantap.
 
Gagasan yang dirintis untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan PGRI di Jawa Timur lahir dari peran tokoh pejuang PGRI. bernama Abdul Radjab (almarhum). Pendirian Pendidikan Tinggi PGRI bertujuan untuk meningkatkan pendidikan para guru, yang pada waktu itu tidak mendapat kesempatan melanjutkan studi ataupun tugas belajar dari pemerintah. Mengingat, sejak proklamasi sampai dengan tahun 1960-an tugas belajar untuk studi lanjut bagi guru amatlah langka.
 
Sedangkan Konsep dasar pendirian Pendidikan Tinggi PGRI adalah merupakan profesionalisme PGRI dengan komitmen penuh terhadap pembinaan, pengembangan, pertumbuhan, dan peningkatan mutu profesi keguruan di Republik Indonesia.
 
Atas pertimbangan fakta tersebut Bapak A. Radjab beserta para pendukungnya membuka suatu program pendidikan tinggi PGRI bagi guru-guru tersebut. Ide besar ini kemudian direalisasikan pada tahun 1957 dalam bentuk program pendidikan tinggi PGRI, kursus BI (tiga tahun), dan ilmu mendidik. Pada perkembangannya, setelah kursus BI meluluskan beberapa kali lewat ujian negara, kemudian berubah menjadi FKIP PGRI Malang. Setelah keluar SK Presiden No.1 Tahun 1963 tentang Integrasi Pendidikan Tinggi, selanjutnya FKIP PGRI berubah menjadi IKIP PGRI Malang.
 
Seiring dengan perkembangan pendidikan, banyak keinginan para guru untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Untuk mewadahi keinginan itu kemudian dibukalah Extension Course di beberapa daerah di Jawa timur. Program inikenyataannyadapat berkembang dengan pesat. Demi efisiensi dan efektivitas pengelolaan, dibentuklah pusat-pusat penggerak sebagai berikut.
 
 
Kepesatan perkembangan IKIP PGRI pada perjalanannya tidak dapat berjalan lama. Yang diakibatkan oleh perkembangan politik Indonesia yang tidak menguntungkan PGRI. Praktis sejak 1966 di Malang tidak ada IKIP PGRI lagi.
 
Kelahiran Kembali IKIP PGRI Malang
Setelah kurang lebih 9,5 tahun di IKIP PGRI Malang tidak ada perkuliahan, kemudian atas prakarsa anggota cabang PGRI Malang II waktu itu, yakni Drs. H. Soenarto Dd., S.H., M.Si., Drs. H. Moch. Amir Soetedjo, S.H, M.Pd., dan Dr. Hadi Sriwiyana, M.M. dirintis lagi Pendidikan IKIP PGRI dengan penasehat Bapak A. Radjab.  
 
Maka pada tanggal 20 Mei 1975 diresmikan lagi berdirinya IKIP PGRI Malang yang kemudian menjadi cikal bakal pendirian Universitas Kanjurhan Malang. Pada perkembangannya, terbit ketentuan pemerintah yang mengharuskan setiap perguruan tinggi memiliki yayasan pendiri di tempat pelaksanaan kuliahnya. Untuk menindaklanjuti ketentuan ini, maka pada tahun 1985 IKIP PGRI Malang berdiri dengan rektornya Drs. H. Soenarto, Dd. S.H., M.Si. Sebagai Konsultan akademis ditunjuk dosen IKIP Negeri Bpk. Drs. Soedarsono. Kemudian, karena kepindahannya ke Jakarta kedudukannya diserahkan kepada Bpk. Drs. F.I. Sukarman, M.Pd., sedangkan Bapak Drs. H. Moch. Amir Sutedjo, S.H., M.Pd. sebagai pembantu rektor, dan Dr. Hadi Sriwiyana, M.M. sebagai Dekan Fakultas Ekonomi.
 
Pengelolaan dan penyelenggaraan IKIP PGRI Malang dilaksanakan dengan prinsip:
 
  • kooperatif, kolektif, dan kekeluargaan dengan dilandasi kemitraan swasta dan negeri
  • inovatif, flexible, dan Hard working
  • mengikuti ketentuan-ketentuan pemerintah

Ketiga prinsip dasar tersebut memberikan ”survival value” (nilai bertahan hidup), terutama untuk menggapai apa yang dikatakan Edgar Faure sebagai “Education for Today and Tomorrow”. Sungguh pengalaman manajemen keuangan (financial intelligence) from nothing to something diperoleh dari masa lalu. Berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan dilandasi sikap mental positif untuk berprestasi di bidang pendidikan (The Need for Education Achievement), maka akhirnya berhasil diwujudkan berdirinya Universitas Kanjuruhan Malang yang megah dan lengkap fasilitasnya.
 
Menjadi Universitas Kanjuruhan
Latar belakang pengalaman yang panjang telah memberikan fondasi yang kuat dalam menciptakan tradisi keilmuan di perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengab-dian pada masyarakat. Hal itu telah terbukti dari kepercayaan selama lebih kurang tiga puluh tahun yang diberikan pemerintah dan masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi. Outputnya telah terbukti mampu berperan serta dalam memajukan iklim pendidikan khu-susnya dan masyarakat pada umumnya. Dari proses kelahirannya dapat dikatakan bahwa universitas Kanjuruhan Malang merupakan per-guruan tinggi yang sudah lama berdiri, memiliki usia matang, dan banyak pengalaman dalam penye-lenggaraan pendidikan. Berbagai pengalaman tersebut menjadi modal yang sangat berharga dalam penciptaan percepatan pembelajaran (accelerated learning).
 
Saat ini Universitas Kanjuruhan Malang terus berbenah melengkapi diri dengan berbagai fasilitas yang mampu mempercepat pembelajaran, baik itu pembangunan fisik maupun nonfisik. Secara internal penciptaan iklim pendidikan yang kondusif dan profesional dilakukan dengan membangun gedung-gedung baru untuk perkantoran dan ruang perkuliahan, perpustakaan representatif yang dilengkapi katalog dengan sistem komputerisasi, pemberian tugas belajar pada dosen untuk menempuh program magister dan doktor. Secara eksternal, dilakukan dengan membangun sinergi kerja dengan berbagai lembaga, baik lembaga swasta seperti industri, perbankan, perhotelan, dan lain-lain maupun lembaga pemerintahan.
 
Setelah menjadi Universitas Kanjuruhan Malang, obsesi ke depan yang ingin direalisasikan yakni menjadi universitas yang mempunyai keunggulan program yang mampu menjawab tantangan zaman dengan keunggulan tertentu, misalnya twinning program, double profession, entrepreneurship, dan e-learning.

0 komentar: